KATA MEREKA…… Beliau adalah sosok anggota dewan yang tanggap dalam merespon kebutuhan masyarakat, peduli dalam kegiatan kemasyarakatan, dan yang terpenting bahwa beliau sederhana dalam kehidupan. (H. Rasyidin, Tokoh Masyarakat Pondok Pinang) Anak saya lahir prematur dengan berat 1,2 kg sehingga harus menjalani proses inkubasi selama 40 hari. Untuk membiaya hal itu ternasuk obat-obatan di rumah sakit, kami membutuhkan biaya sekitar 80 jutaan. Di tengah kecemasan, saya kontak Bu Nurjanah. Beliau merespon dengan sangat ramah, tanggap dan cepat melakukan tindaklanjut. Alhamdulillah, setelah beliau berkomunikasi secara intensif dengan pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan PIhak RS , akhirnya saya mendapatkan keringanan biaya rumah sakit yang cukup besar, yang ternyata memang sudah menjadi hak masyarakat yang kurang mampu. (Bapak Gondo, Warga Kebayoran Baru Jakarta Selatan) Bu Nurjanah merupakan sosok yang enak diajak bicara, berdiskusi, supel, cerdas, dan sejalan dengan saya dalam memperjuangkan majelis taklim. Beliau merapihkan administrasi majelis taklim dalam FORSITMA DKI Jakarta yang beliau pimpin, dan mengupayakan agar majelis taklim diperhatikan oleh pemerintah untuk mendapatkan bantuan dari APBD. Saya yakin melalui beliau, majelis taklim dapat diakui, dihormati dan dimiliki oleh masyarakat sehingga semakin luas manfaatnya. Saya tidak ragu lagi bahwa beliau layak dicalonkan lagi.. (Ustadzah Hj. Atifah Hasan, Lc, Penasehat BKMT DKI Jakarta) Saya mengenal beliau sejak dari Tsanawiyah. Jiwa pejuangnya dalam dunia dakwah sudah tampak sejak dulu. Dan sampai sekarang beliau masih konsisten dalam memperjuangkan idealismenya. Klop sekali, beliau dicalonkan dari Partai yang bersih pula. Maka saya tidak ragu lagi untuk mendukung beliau. (H. Abu Bakar Sadelih, Tokoh Masyarakat Betawi, Tokoh Majelis Dzikir Syarif Hidayatullah Kebayoran Lama, Ketua Badan Sosial Baitul Musibah) Label: Testimoni tentang Nurjanah Hulwani |
Din..din...cari muke loe yah, ngurus RW aja ga becus, cari karir di PKS kali yeah ?, kasihan udah tua mau lari2 ke poltik lagi.
Larinya ke partai yg bawa2 agama lagi.padahal perusak agama.
Bu ati2 ama orang ini....didepan ibu dia bgitu...dibelakang mah...jelek2in ibu...bermuka banyak bukan 2 lagi. Tanya aja anak2 Alhuda. dia cari taktik biar didukung jadi RW lagi. dasar ga punya malu
Bu nurjanah!, udah abis amplopnya, mang agama ngajarin...bagi2 sedeqah sambil kapanye...apakah itu eksploitasi ekonomi?.
Bukakah, tangan kanan memberi kalau perlu tangan kiri ga tau..itu yg agama ajarin.
Istighfar bu....kalau memang krna agama sedeqah mah ga perlu musim pemilu.....setau saya ibu ga loyal sama warga H. Muhi.
Garbage in garbage out " caranya sampah yg keluar juga sampah "
Cara yg ibu pake aja kliatan....apa lagi kalau pa mukhlis udah keluar rumah....pakai baju oblong sama celana pendek buntung....waduh ini kelakuan orang yg dakhwah...hihiihihi dakhwah politik kali yah...bukan dakwah agama. dasar haus kekuasaan