Nurjanah Hulwani Site
Informasi kegiatan, arsip ceramah, kiprah, pengalaman keseharian, beserta informasi-informasi kegiatan terkait dari Nurjanah Hulwani.
Selasa, 17 Februari 2009
Prijanto Klaim Rakyat Miskin Jakarta Berkurang
JAKARTA, RABU - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto menyatakan, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota telah mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) penurunan dari angka 407.100 menjadi 405.700 disebabkan membaiknya iklim perekonomian, dan pulangnya rakyat miskin ke kampung halaman.
Demikian disampaikan Prijanto yang mewakili Gubernur Fauzi Bowo saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah dalam sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta, yang berlangsung Rabu (9/4) siang.
Menanggapi peryataan tersebut, anggota Komisi E yang membawahi bidang kesejahteraan sosial Nurjanah Hulwani mengatakan data yang disampaikan itu tak sesuai dengan realita. "Masih banyak masyarakat yang antre minyak tanah, masih banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah. Karena itu. kami juga mempertanyakan validitas data tersebut," kata Nurjanah.
Menurutnya, data kemiskinan sampai sekarang simpang siur, karena data kemiskinan antara dinas satu dengan yang lain berbeda. "Data kemiskinan setiap dinas berbeda, data dinas kesehatan dengan dinas pendidikan berbeda," ujarnya.

Nurjanah menambahkan, kemiskinan pun tak hanya dilihat dari angka semata, tetapi juga dilihat dari segi kualitas. Oleh karena itu, komisi E akan memperjelas definisi tentang kemiskinan agar data tersebut sesuai dengan realita di lapangan

www.kompas.com
Rabu, 9 April 2008 | 15:50 WIB

Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 01.12   0 comments
Sekolah Tak Wajib Belajar Lebih Awal
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 mulai 5 Januari 2009. Namun, Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Sukesti Martono mengatakan sekolah tak wajib langsung memulai pelajaran. "Bisa saja dimulai dengan kegiatan kerohanian," kata Sukesti kemarin.
Keputusan mengisi jam-jam awal diserahkan kepada tiap sekolah. Sekolah memiliki otonomi untuk menentukan kegiatannya, sesuai dengan sistem manajemen berbasis sekolah. "Yang penting, jam masuk 06.30."
Sejumlah sekolah di Jakarta, menurut Sukesti, telah menerapkan jam masuk pukul 06.30. Sebelum pelajaran dimulai, waktu diisi dengan membaca Al-Quran untuk siswa muslim dan kegiatan kerohanian untuk siswa beragama lain.
Setelah jam masuk sekolah dimajukan, waktu istirahat dan jam pulang sekolah dengan sendirinya maju. "Akan menyesuaikan," kata Sukesti.
Sejumlah sekolah mendukung kebijakan pemerintah itu. "Bagi kami, itu tak terlalu sulit," kata Kepala SMA Negeri 85 Endang Hidayat. Selama ini sekolah itu sudah memberlakukan jam masuk pukul 06.45. "Sejauh ini tak ada keluhan," kata Endang.
Sebaliknya, Eviali, siswa kelas I Restoran III Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 30 Jakarta, menolak kebijakan itu. "Pagi banget, kami akan sulit beradaptasi," katanya. Selama ini bel tanda masuk sekolahnya berbunyi pukul 07.15. Setiap hari ia berangkat dari rumahnya di Petukangan Utara, Jakarta Selatan, pukul 06.30.
Pemerintah DKI memajukan jam masuk sekolah murid kelas IV sekolah dasar sampai murid sekolah menengah atas dari semula pukul 07.00. Alasannya, jam masuk sekolah yang berimpitan dengan jam masuk perkantoran membuat pelajar dan karyawan tumplek ke jalanan pada waktu bersamaan. Hal itu memicu kemacetan di Ibu Kota.
Nurjanah Hulwani, anggota Komisi Kesejahteraan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, mendukung jam masuk sekolah pukul 06.30. "Untuk penegakan disiplin siswa, itu positif," kata dia.
Namun, Nurjanah meminta keputusan memajukan jam sekolah tidak dikaitkan dengan kemacetan. Menurut dia, kemacetan merupakan masalah tersendiri yang tak bakal teratasi dengan mengutak-atik jam sekolah. Rudy Prastyo | Eka Utami A | Mustafa Silalahi

www.korantempo.com

Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 01.10   0 comments
Program Sosialisasi Dinas Kesehatan DKI Dinilai Gagal
Sosialisasi progam dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebaiknya minimalis.

Itulah yang diutarakan, Nurjanah Hulwani Angota DRPD DKI Jakarta, Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Selasa (2/11)

Berdasarkan catatan Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), kata Nurjanah, tetap ada anggaran boros pada program Dinas Kesehatan DKI.

"Pos anggaran boros itu adalah program reality show peningkatan kualitas hidup sebesar Rp2 miliar dan pembuatan sinetron Rp2 miliar," jelas anggota DPRD DKI dari PKS ini.

Menurut Nurjanah, program sosialisasi yang sudah berjalan saja gagal. "Terbukti pada saat reses, masih banyak masyarakat miskin yang melapor ke dewan dan belum mengerti soal gakin," akunya.

Lagipula, sambung Nurjanah, seberapa banyak orang yang menonton program dinas di televisi.

"Agar informasi diketahui jelas kepada masyarakat, sebaiknya dinas kesehatan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yang berkelanjutan," ujarnya. (Lia)

www.berita8.com
Selasa, 02 Desember 2008, 15:51 WIB

Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 01.08   0 comments
Dewan: Kekerasan Antarsiswa Tanggung Jawab Sekolah
Anggota Dewan Nurjanah Hulwani mengatakan sekolah harus bertanggung jawab dalam masalah kekerasan di antara siswanya dan menyelesaikan akar permasalahan hingga ke akarnya.

Nurjanah menanggapi pernyataan Kepala Sekolah SMA 90 yang menyatakan kekerasan yang terjadi pada siswa sekolah tersebut bukan tanggung jawab sekolah karena terjadi di luar sekolah.

Sebelumnya, Senin (1/12), 17 orang tua siswa kelas I SMA Negeri 90 Jakarta menuntut pihak sekolah mengeluarkan siwa kelas II dan III yang terlibat penganiayaan. Sebanyak 34 siswa mengalami luka dan memar di sekujur tubuh. Nurjanah mengatakan pernyataan Kepala Sekolah itu tidak masuk akal. "Kalau sekolah lepas tanggung jawab, maka akan mengganggu proses belajar mengajar, karena saat belajar, siswa ketakutan," kata dia hari ini.

Menurut Nurjanah, dalam kasus ini, komite sekolah bersama guru dan orang tua harus berperan. "Komite sekolah bukan hanya mengurus biaya, tapi juga keselamatan anak," ujarnya.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan solusi permasalahan itu harus ada kegiatan pengganti yang dapat mengisi waktu siswa berupa pembinaan terhadap potensi, "yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan dari OSIS," ujarnya. Namun, tambahnya, kegiatan-kegiatan ini tidak boleh dikuasai siswa dan perlu ada investigasi dalam bentuk tidak rutin.

www.tempointeraktif.com

Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 00.54   0 comments
Rabu, 04 Februari 2009

Hj. Nurjanah Hulwani,S. Ag berkesempatan untuk memberikan ceramah rohani pada hari Jum’at, 30 Januari 2009 di pengajian bulanan Majelis Taklim At-Tabayyun PT BAMU, Bintang Group. Dihadiri oleh Pimpinan Bintang Group Bpk. Ilham Bintang, Direksi dan karyawan bintang group, tidak ketinggalan jamaah majelis taklim di Maruya dan Joglo, serta warga Kavling DKI Meruya Ilir.



Ceramahnya cukup mendapatkan perhatian yang besar dari para audience karena memang beliau membawakan materi yang menjadi kebutuhan semua orang yaitu bagaimana caranya menyikapi ujian hidup. Setiap manusia disertai ujian hidupnya masing-masing. Maka menjadi kebutuhan bagi kita untuk dapat mengilmui caranya mengsiasati ujian hidup tersebut sehingga kita mampu lulus menjadi hamba yang lebih dekat kepada Allah dan mendapatkan ketenangan lahir batin.


Macam-macam ujian yang dihadapi manusia antara lain: diuji dengan suami yang bermasalah seperti cerita Asiah dengan Fir’aun (QS 66:11), diuji dengan istri yang bermasalah seperti kisah Nabi Luth As dan Nabi Nuh As (QS 66:10), diuji dengan penyakit seperti kisah Nabi Ayub AS (QS 21:83), diuji dengan harta seperti kisah Qorun (QS 29:39-40), diuji dengan kekurangan ekonomi (QS 2:155), dan diuji dengan orang tua yang bermasalah seperti kisah Nabi Ibrahim AS (QS 19:42-45).

Betapa banyak orang yang pada akhirnya gagal dalam menjadi proses kehidupan, disebabkan tidak memahami tujuan hidupnya. Padahal Allah telah menerangkan dalam QS Az-Zariyat (51):56 : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Justru dengan ujian hidup tersebut Allah ingin mengetahui siapakah diantara hambanya yang benar-benar beriman. Seperti dijelaskan dalam QS Al-Ankabut (29):2-3 : ”Apakah manusia itu mengiri bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan :”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Yang perlu dipahami bahwa ujian hidup adalah sunatullah, artinya ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Setiap manusia pasti akan menghadapinya. Sesuai dengan Firman Allah SWT : ”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS 76:2). Artinya sikap kita sebagai seorang mukmin adalah berupaya untuk mensikapi setiap ujian hidup dengan cara yang terbaik. Di antaranya adalah:

1. Bersabar (QS Ali-Imrah (3):8)
2. Ridha (QS Al-Bayyinah (98):8)
3. Introspeksi dan mengambil pelajaran
4. Meningkatkan Raja’(harap) dan Khauf (takut) nya kepada Allah
5. Meningkatkan ibadah dan ketundukan kepada Allah

Semua hidup kita harus diorientasikan untuk ibadah. Dan ibadah hanya diterima oleh Allah jika niatnya ikhlas dan benar cara pelaksanaannya. Oleh karena itu mempelajari ilmu dan berupaya mengaplikasikannya di setiap fase kehidupan kita menjadi kunci sukses kita dalam menjalani ujian hidup.



Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 09.47   0 comments
About Me

Name: Nurjanah Hulwani

  • Nama Lengkap: Hj. Nurjanah Hulwani, S. Ag
  • TTL: Jakarta, 9 Maret 1969
  • Alamat: Jl. H. Muhi XI No. 52, RT 009/04, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
  • Kontak: Rumah (021) 7651436 HP. 08129491849
  • Suami: H. Drs. Mukhlis Abdi
  • Pendidikan: S-1 Pendidikan Agama Islam

About Me: Nama Lengkap: Hj. Nurjanah Hulwani, S. Ag TTL: Jakarta, 9 Maret 1969 Alamat: Jl. H. Muhi XI No. 52, RT 009/04, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Kontak: Rumah (021) 7651436 HP. 08129491849 Suami: H. Drs. Mukhlis Abdi Pendidikan: S-1 Pendidikan Agama Islam
See my complete profile
Aktivitas
  • Ibu Rumah Tangga
  • Ketua Yayasan Nashita Center
  • Penceramah di berbagai Majelis Ta'lim
  • Anggota DPRD DKI Jakarta 2004-2009
  • Calon DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Selatan dari fraksi PKS, No.Urut 8
Previous Post
Archives
Umpan Balik
Waktu Jakarta
Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER