Nurjanah Hulwani Site
Informasi kegiatan, arsip ceramah, kiprah, pengalaman keseharian, beserta informasi-informasi kegiatan terkait dari Nurjanah Hulwani.
Sabtu, 13 Desember 2008
MENIMBA PENGALAMAN BERDA’WAH DARI PARA USTADZAH.

Setelah sebulan penuh aku bersilaturahim ke 40 ustadzah yang ada di DKI, begitu banyak pengalaman yang patut aku teladani dalam perjalanan da’wah mereka yang cukup lama dan beragam. Banyak untaian kata mereka yang begitu membekas di sanubariku. Majelis ta’lim di Jakarta begitu subur. Bahkan hampir disetiap RT minimal ada satu majelis ta’lim ibu-ibu. Aku mengambil beberapa pelajaran dari cerita-cerita mereka, diantaranya adalah:



1. Berawal dari keikhlasan dan keperihatinan ibu-ibu rumah tangga yang ada disekitar rumah yang belum bisa membaca Al-Qur’an serta kesadaran ibu-ibu tersebut yang ingin bisa membaca Al-Qur’an, para ustadzah memberanikan diri untuk mengajari mereka sebatas ilmu yang mereka miliki. Dari cerita para ustadzah, dengan modal keikhlasan dan keberanian pengajian seperti itu tetap eksis dan para jamaah yang mengikuti pengajian tersebut sangat mersakan manfaat ilmu nya. Kenyataan yang aku temui tatkala mengujungi salah satu majlis ta’lim, hampir bisa dipastikan jamaah majlis ta’lim walaupun mereka tidak bisa baca tulis tetapi kefasihan dan kelancaran ketika membaca Al-Qur’an tidak diragukan. Semua dimulai hanya dari modal keberanian dan keikhlasan.

2. Buah dari keikhlasan dan pertemuaan yang intensif antara jamaah dengan ustadzahnya melahirkan tingginya kepercayaan diantara mereka. Terbukti dengan sikap sami’na wa ato’na kepada ustazahnya,hampir jarang kita temui jamaah yang absen dari kehadiran disetiap acara yang diselenggarkan oleh ustadzahnya.

3. Ada satu kisah dari salah satu ustadzah yang membuat aku merasa malu. Ustadzah yang usianya sama dengan usiaku itu bercerita bahwa beliau telah memiliki 25 majelis ta’lim binaannya dan satu yayasan yatim dan lansia. Dengan kata lain, beliau telah mewakafkan sebagian waktu hidupnya untuk umat anfauhum anfaunnas. Ketika aku menanyakan kiat-kiat untuk mencapai kesuksesan membina jamaah yang tidak sedikit seperti beliau, beliau menjawab bahwa kita sebagai ustadzah jangan pernah mengeluh. Berapapun jumlah jamaah yang ingin ikut pengajian, walaupun itu sangat sedikit kita harus tetap bersabar. Seiring dengan waktu, perasaan cinta dan kasih sayang akan terjalin diantara ustadzah dan jamaahnya. Pertolongan Allah akan senantiasa hadir dari tengah-tengah jamaah baik berupa tenaga, dana, dan waktu.

Jadi amatlah wajar jika terwujud ikatan hati yang begitu kuat antara ustadzah dengan para jamaahnya. Tidaklah heran jika loyalitas yang begitu kuat antara keduanya menjadikan majelis ta’lim ibu-ibu segmen yang menjadi rebutan disaat musim pemilu datang . Dengan kata lain berkoalisi dengan majelis ta’lim lebih ada jaminan dari pada berkoalisi dengan partai yang berbeda.

Label:

posted by Nurjanah Hulwani @ 17.32  
1 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: Nurjanah Hulwani

  • Nama Lengkap: Hj. Nurjanah Hulwani, S. Ag
  • TTL: Jakarta, 9 Maret 1969
  • Alamat: Jl. H. Muhi XI No. 52, RT 009/04, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
  • Kontak: Rumah (021) 7651436 HP. 08129491849
  • Suami: H. Drs. Mukhlis Abdi
  • Pendidikan: S-1 Pendidikan Agama Islam

About Me: Nama Lengkap: Hj. Nurjanah Hulwani, S. Ag TTL: Jakarta, 9 Maret 1969 Alamat: Jl. H. Muhi XI No. 52, RT 009/04, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Kontak: Rumah (021) 7651436 HP. 08129491849 Suami: H. Drs. Mukhlis Abdi Pendidikan: S-1 Pendidikan Agama Islam
See my complete profile
Aktivitas
  • Ibu Rumah Tangga
  • Ketua Yayasan Nashita Center
  • Penceramah di berbagai Majelis Ta'lim
  • Anggota DPRD DKI Jakarta 2004-2009
  • Calon DPRD DKI Jakarta Dapil Jakarta Selatan dari fraksi PKS, No.Urut 8
Previous Post
Archives
Umpan Balik
Waktu Jakarta
Links
Powered by

Blogger Templates

BLOGGER